Home Literasi Pertanyaan Wawancara Kerja, Apa yang Sering Ditanyakan Saat Wawancara Kerja?
Pertanyaan Wawancara Kerja
Pertanyaan Wawancara Kerja

Dalam memperoleh sebuah kerja baik perusahaan skala besar maupun kecil memang penuh perjuangan. Tidak hanya sampai saat menyerahkan berkas lamaran, kamu juga harus melakukan sesi wawancara untuk membuktikan kandidatal apakah sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Bagi beberapa orang yang pernah melakukan wawancara sebelumnya, pasti sudah pernah merasakan dan dapat mempersiapkan dengan baik apabila melakukan wawancara kerja lagi kedepannya. Namun, sangat penting bagi pelamar kerja yang belum pernah melakukan wawancara untuk mempelajari pertanyaan yang sering diajukan. Ketika sudah mengetahui dan memahaminya, tentu hal tersebut akan menambah rasa percaya diri ketika wawancara.

Agar para pelamar tidak kebingungan, berikut ini kami rangkum beberapa pertanyaan wawancara kerja yang sering diajukan baik dari tim HRD dan bagaimana cara menjawabnya.

Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Sesi Wawancara Kerja

1. Ceritakan tentang dirimu?

Part ini bisa dibilang sangat vital karena kamu harus dapat menceritakan dirimu secara personal layaknya story telling. Tidak sampai disitu, kamu juga harus mampu mengaitkan personal dengan pekerjaan atau ketertarikan terhadap suatu bidang dan memunculkan pesona.

Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk mampu mengembangkan apa yang sudah terlampir dalam CV, jadi jangan menceritakan secara menoton apa yang terlampir di CV. Dari sini, pewawancara akan dapat mendapatkan informasi darimu dan tentangmu. Apa yang kamu sampaikan sangat berperan penting diterima atau tidaknya di perusahaan. Maka yang harus dijawab yaitu pengembangan informasi dari CV yang dapat mengarahkan informasi ke posisi yang dituju.

Contoh jawaban “ceritakan tentang dirimu”:

“Perkenalkan, nama saya Agung Hermansyah. Saya merupakan Lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas XYZ. Saya memiliki keahlian dalam membuat website menggunakan CMS. Selama kuliah, saya berhasil memenangkan beberapa kompetisi dalam building website. Selain itu, saya juga bergabung di beberapa organisasi untuk menambah relasi, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan Mandarin. Saya merupakan orang yang ambisius terhadap suatu hal sehingga saya akan tekun dan giat mempelajari suatu hal, termasuk berkaitan dengan pekerjaan. Saya suka mempelajari hal baru yang menjadikan hal tersebut tantangan dan pembelajaran untuk mengubah sudut pandang. Dengan bekal dan kemampuan yang dimiliki, saya berharap dapat berkontribusi lebih ke perusahaan.”

2. Mengapa kamu tertarik melamar ke perusahaan ini?

Di sekian banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, pasti sangat mungkin pewawancara menanyakan ketertarikan lebih terhadap perusahaan yang dilamar. Dari sini, kamu tentu harus mengetahui informasi umum tentang perusahaan, baik secara umum maupun spesifik. Kebanyakan perusahaan sekarang sudah memiliki website, jadi jangan malas browsing untuk mencari informasi.

Tunjukkan bahwa kamu sudah siap dengan informasi tersebut sehingga dapat menerangkan dengan baik. Cara menjawabnya yaitu menjelaskan informasi perusahaan dengan detail, sertakan juga ketertarikanmu dengan perusahaan.

Contoh jawaban “mengapa kamu tertarik melamar ke perusahaan ini”:

“Perusahaan ini bergerak di bidang otomotif dan merupakan salah satu yang terbaik di kota Semarang. Produk-produk yang dihasilkan juga telah mampu menembus pasar Internasional seperti di Eropa dan Amerika Latin. Bahkan digadang-gadang perusahaan ini menjadi perusahaan otomotif terbesar di pulau Jawa. Saya telah menelusuri melalui internet serta dapat memutuskan dengan baik visi misi perusahaan sangat cocok dengan saya, terutama berkaitan dengan pengembangan produk.

3. Apa kelebihan kamu?

Ditanya soal kelebihan menjadi prioritas yang harus kamu tunjukkan. Saat wawancara kerja, pertanyaan ini sering diajukan namun belum banyak yang tahu bagaimana cara menjawab dengan tepat. Melalui ini, seharusnya kamu menjawab beberapa poin kelebihan yang berkaitan dengan posisi yang dilamar dan visi misi perusahaan.

Bagaimanapun, setiap pertanyaan yang diajukan, alangkah baiknya jawaban tertuju atau berkaitan dengan posisi yang dilamar. Hal ini akan menambah kesan di mata pewawancara atas kelebihan yang kamu punya dan keterpautan. Maka dari itu, ceritakan kelebihan dengan pengalaman kerja, kemampuan, atau juga bisa keseharian.

Contoh jawaban “apa kelebihan kamu”:

Saya memiliki kemampuan kerja sama tim yang baik. Dengan kemampuan ini, saya dapat melakukan problem solving bersama sehingga memunculkan indikator jawaban terbaik atas permasalahan. Saya menyadari bahwa dalam pekerjaan Marketing Strategy, kemampuan team work sangat dibutuhkan mengingat perusahaan harus menumbuhkan inovasi baru setiap waktunya.

4. Mengapa kamu tertarik dengan posisi yang dilamar?

Pertanyaan ini menjadi prioritas bagi pewawancara, karena mereka akan menjawab kelebihan dan kekuranganmu terhadap posisi yang dilamar walaupun melalui sesi wawancara kerja. Kamu tentu harus mempersiapkan jawaban karena informasi ini seharusnya sudah menjadi passionmu. Namun, bagi yang belum pernah terjun pada posisi ini, kamu mungkin bisa mencari informasi terkait posisi tersebut.

Hindari untuk menyampaikan jawaban yang terkesan menoton dan diluar dugaan seperti “karena posisi ini gajinya lumayan gede” atau “lowongan ini dekat dengan tempat saya”. Namun akan lebih baik bila mengetahui kebutuhan perusahaan pada posisi yang dilamar.

Contoh jawaban “mengapa kamu tertarik dengan posisi yang dilamar”:

“Pendidikan saya merupakan S1 Desain Grafis Multimedia. Selain itu, saya memiliki kemampuan dalam menggunakan aplikasi ABC dan XYZ yang dimana kualifikasi tersebut dibutuhkan untuk melamar di posisi ini. Oleh karena itu, besar harapan saya untuk bekerja di perusahaan ini.”

5. Mengapa perusahaan harus memilihmu?

Pertanyaan ini harus dapat dicerna bukan sebagai pembanding, namun tempat untuk mampu bersaing dan kamu menjadi pemenangnya. Kamu dapat menjawab dengan menyertakan hal yang unik dan profesional, sehingga pelamar lainnya tidak memiliki kemampuan tersebut.

Hindari juga menyampaikan hal monoton seperti yang telah disampaikan diatas. Disini kamu harus mampu menunjukkan beberapa hal penting sehingga perusahaan memprioritaskan kamu untuk dipilih seperti menampilkan pengalaman yang luar biasa, minat dan bakat.

Contoh jawaban “Mengapa perusahaan harus memilihmu”:

“Setiap waktu, saya menyadari akan kemampuan saya dalam problem solving dan public speaking yang begitu gencar didapatkan dari pengalaman kuliah dan kegiatan organisasi di kampus maupun di luar kampus. Selain itu, skill manajemen waktu juga dibutuhkan oleh perusahaan karena setiap pekerjaan harus mampu ditetapkan dan dikerjakan tepat waktu. Dari sini saya berkesempatan lebih untuk itu, dikarenakan soft skill tersebut telah saya lakukan. Saya akan memberikan yang terbaik apabila diterima bekerja di perusahaan ini.”

6. Berapa gaji yang kamu inginkan?

Beberapa orang terutama fresh graduate mungkin pertanyaan ini dianggap krusial. Jika dijawab dengan nominal takutnya kelebihan atau kekurangan. Tenang saja, semuanya ada problem solvingnya kok!

Kamu harus melakukan riset berkaitan dengan upah minimum atau juga bisa dengan kemampuan yang ditawarkan. Perlu diketahui, UMP, UMR dan UMK berbeda-beda setiap daerahnya. Kamu bisa menggunakan nominal tersebut jika sekiranya hal itu berkaitan dengan perusahaan atau dirimu sendiri. Atau kamu bisa menawarkan kemampuanmu, semisal terdapat kelebihan pada suatu bidang yang spesifik yang dapat ditonjolkan.

Contoh jawaban “Berapa gaji yang kamu inginkan”:

“Melihat perusahaan yang memerlukan kualifikasi tersebut, saya dapat menerapkan dengan kemampuan maupun keterampilan yang dimiliki. Saya mengajukan kompensasi dengan kisaran gaji yaitu 5 sampai 6 juta. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya.”

7. Kamu mendapatkan informasi lowongan kerja darimana?

Mungkin dari kamu ada yang menganggap pertanyaan ini sepele. Bagaimanapun, pertanyaan ini dapat menjadi kemampuan dalam mencari dan mengolah informasi. Banyak tahapan yang dilakukan sebelum proses wawancara kerja seperti proses untuk mendapatkan informasi lowongan.

Ceritakan tempat atau platform dimana kamu memperoleh informasi atau lowongan pekerjaan, namun secara to the point saja. Misalnya melalui kerabat, media sosial, platform lowongan kerja online dan lain sebagainya.

Contoh jawaban “kamu mendapatkan informasi lowongan kerja darimana”:

“Saya menemukan informasi lowongan pekerjaan pada posisi Graphic Designer di perusahaan XYZ dari Instagram. Saya langsung melamar di perusahaan XYZ karena posisi ini sesuai dengan kemampuan saya.”

8. Apakah kamu bersedia jika diminta kerja lembur?

Lembur menjadi mimpi buruk bagi beberapa pekerja, namun bagaimana jika kamu ditanya demikian saat wawancara kerja? Jika memang terjadi sebaiknya kamu menjawab dengan jujur, sesuaikan kemampuan dan juga waktumu. Lembur memang tidak baik untuk kesehatan tapi bagaimanapun perusahaan kadang menerapkan lembur karena situasi yang mendesak.

Maka dari itu, kamu bisa bertanya terkait kesepakatan jam kerja ekstra dan sifat urgensinya apa saja. Setelah itu, kamu dapat memberikan jawaban sanggup atau tidaknya.

Contoh jawaban “apakah kamu bersedia jika diminta kerja lembur”:

“Saya bersedia bekerja dengan jadwal mingguan yang diberikan oleh perusahaan. Apabila terdapat kerja lembur, saya siap melakukannya apabila sifat urgensinya memang dibutuhkan perusahaan dan informasi lembur diberitahukan tidak secara mendadak.”

9. Apa kontribusi yang dapat kamu berikan ke perusahaan?

Jawablah pertanyaan tersebut dengan jujur dan tentunya profesional. Kontribusi tentu dapat diberikan jika kamu telah berkompeten pada suatu bidang. Dalam menjawab pertanyaan ini, sertakan juga dengan hard skill dan soft skill yang dimiliki.

Dari jawaban ataupun informasi dalam CV, hendaknya saling berkaitan. Kamu bisa menonjolkan kemampuan dengan prestasi untuk memberikan kontribusi lebih. Hal ini tentu membuat pewawancara lebih yakin untuk memilihmu.

Contoh jawaban “apa kontribusi yang dapat kamu berikan ke perusahaan”:

“Saya memiliki keahlian dalam mengolah data menjadi informasi menggunakan Macro di Microsoft Excel ataupun Spreadsheet. Saya juga mahir dalam memvisualisasikan data dalam bentuk graphic berdasarkan informasi yang memang dibutuhkan. Selain itu, saya juga pernah magang untuk membantu kegiatan administrasi selama 4 bulan.”

10. Kenapa kamu resign dari pekerjaan sebelumnya?

Resign merupakan keputusan yang dapat diambil di perusahaan. Seringkali pewawancara menanyakan alasan resign dari perusahaan sebelumnya melihat dari CV ataupun dokumen lainnya.

Jika dihadapkan dengan pertanyaan tersebut, jangan pernah sesekali menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya, karena akan mengganggu profesionalisme dalam bekerja. Kamu bisa menjawab dengan jujur, namun tetap dalam batas yang wajar.

Contoh jawaban “kenapa kamu resign dari pekerjaan sebelumnya”:

“Melihat situasi dan kondisi yang ada, saya memutuskan untuk mencari lingkungan kerja baru dan memaksimalkan kemampuan untuk berkontribusi lebih di perusahaan ini. Untuk itu, saya memutuskan untuk resign dari perusahaan sebelumnya. Selain itu melihat perkembangan dunia industri manufaktur yang semakin membaik, saya tertarik untuk melamar ke perusahaan ini.”

Indikator lain yang terkait wawancara kerja agar berpotensi diterima

Potensi diterima di perusahaan memang sangat ditentukan atas jawaban saat sesi wawancara kerja. Disamping itu, perlu juga pertimbangkan hal lainnya sebagai berikut.

  1. Kehadiran juga menjadi indikator penting saat sesi wawancara. Usahakan jangan datang terlambat saat sesi wawancara, baik ke perusahaan ataupun lewat pertemuan daring. Akan lebih baik jika menunggu 5 menit sebelum sesi wawancara berlangsung.
  2. Sebelum sesi wawancara, pastikan komunikasi dengan HRD atau user lainnya terjalin dengan baik. Seperti komunikasi lewat chatting atau panggilan telepon. Usahakan untuk menggunakan bahasa yang sopan dan tepat waktu.

Pantaskah Menanyakan Hasil Interview Kerja?

Tidak ada salahnya jika kamu menanyakan interview ke tim HRD perusahaan. Menindaklanjuti hasil wawancara kerja dapat memberikan kejelasan hasil sehingga dapat memberikan ketenangan atas informasi yang diterima.

Kamu bisa menanyakan tanggal pengumuman dan progress hasil wawancara kepada HRD. Tanyakan dengan sopan, tulis salam pembuka dan juga salam penutup yang baik dan mudah dimengerti.

Namun, kamu tidak boleh melakukan spam kepada mereka. Cukup menanyakan informasi yang terkait dengan hasil wawancara kerja saja. Jika melakukan spam, Hal ini akan mengganggu profesionalisme saja dan memberikan citra buruk bagi dirimu sendiri.

Itulah beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh tim HRD saat sesi wawancara kerja. Semoga informasi diatas berguna bagi kamu, terutama bagi yang fresh graduate.

Leave a Reply

A+ A-
Blog Digitalkit

Live Search